Selama Ini Saya Takut...

by 8:41 AM 12 komentar


Selama ini, saya takut menceritakan dan membagikan mimpi-mimpi yang saya idamkan di media sosial.

 
Semuanya selalu saya sembunyikan, saya tutup-tutup rapat, dan, rencananya, akan saya bagikan ketika sudah sukses saja nanti. Hal-hal semacam ini hanya saya bagikan kepada beberapa orang terdekat, sekaligus meminta doa dari mereka.

Karena saya khawatir... bagaimana bila saya sudah bercerita panjang lebar tentang mimpi saya dan betapa optimisnya saya, namun, ujung-ujungnya, saya gagal?

Saya khawatir.

Dan, malu.

Baru-baru ini, saya punya mimpi yang sungguh-sungguh saya perjuangkan. Saking benar-benar menomorsatukan mimpi ini, saya berusaha sebaik-baiknya, sampai-sampai saya berpikir, "Kalau nggak berhasil, harus ngapain lagi?"

Kenyataannya, saya nggak berhasil.

Tetapi, nggak apa-apa. :)

Saya selalu percaya Allah punya jalan yang lebih baik, dan saya sudah menemukannya. :)

Jadi, saya bermimpi untuk melanjutkan studi saya di luar negeri lewat jalur beasiswa. Merit-based scholarship. Yes, I know how hard it is, tapi kunci saya adalah Allah. Saya percaya bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Saya perbanyak memanjatkan doa jelang pengumuman. Meminta doa dari Ayah dan Ibu.

Sampai hari pengumuman...

... saya tidak diterima.

Saya sempat simpan kabar ini beberapa hari karena khawatir, takut, malu.

Beberapa hari kemudian, saya cerita ke orangtua. Lalu, sudah. Though I've been told to face something I never want to face anymore because that's not me, I've tried that before, and I didn't like it for some reasons.

Sekarang saya mencoba beasiswa lain. Meminta doa yang sama. Dan, sampai ini ditulis, saya belum mendengar pengumumannya. Jujur, karena masalah teknis, saya agak ragu apakah saya akan diterima. Tetapi, tetap, saya percaya kepada Allah. Bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin.

Namun...

Ada yang berubah dari saya semenjak kegagalan itu. Tidak, saya bukannya lebih murung, bukannya lebih sedih atau sering mengeluh. Tidak. Saya tetap berpikir positif.

Namun, ada yang berubah.

I feel like I am not good as I was yesterday. Before the announcement.

Dan, ini bikin saya sedih.

Setiap hari saya merenungi ini. Saya tahu itu salah. Tetapi, nggak pernah berefek. :(

Maka dari itu, saya menuliskan ini.

Untuk diri saya sendiri. Berharap renungan ini berefek.

Sebenarnya, tujuan saya di dunia ini apa sih? Cuma untuk beasiswa dan karir yang "aman" di masa depan? Berkali-kali, saya harus ingatkan diri, harus tekankan ke dalam pikiran: bukan dunia yang harus saya cari, tapi akhirat. Di dunia ini, saya memang harus berusaha untuk keberlangsungan hidup saya. Namun, akhirat tetaplah lebih penting. Pengalaman belajar di luar negeri, uang yang didapat di kemudian hari--itu semua tidak dibawa ketika mati. Bahkan, sebelum mati pun, tak ada yang bisa menjamin kekayaan kita. Hari ini, mungkin kita punya miliaran, tapi siapa yang bisa menjamin uang itu bisa bertahan di hari esok, lusa, bulan depan, tahun depan?

Percuma mengejar dunia.

Saya harus menyetir hati ini supaya lebih akhirat-oriented. Tetap berusaha menjadi hamba Allah yang tetap kuat imannya, tetap bersemangat dalam menjalankan perintahnya.

Tetapi, karena kegagalan ini, saya nggak boleh berhenti mencoba di dunia ini. Saya hanya nggak boleh kebablasan dalam mengejar dunia. Saya harus terus berusaha, dengan akhirat menjadi nomor satu di hati.

Saya selalu ikhlas dengan keputusan Allah. Saya percaya Allah pasti kasih yang terbaik.

Saya masih ingat ketika baca email penolakan, saya tersenyum, mengangguk, dan percaya Allah punya sesuatu yang jauh lebih baik.

Saya juga nggak boleh lupa ini: nggak semua balasan itu dikasih di dunia ini, masih ada akhirat.

Saya juga harus mengorek-ngorek lagi... kesalahan apa yang masih sering saya lakukan, dan berusaha untuk memperbaikinya.

Pada akhirnya, tujuan hidup ini adalah untuk kembali lagi. Ini tentang bagaimana caranya saya kembali dengan baik.

Dan, tentang mimpi-mimpi yang belum tercapai..., saya tidak akan menyerah. Malah, kegagalan ini membuat saya menemukan mimpi-mimpi baru untuk dikejar:

1. Menciptakan pekerjaan baru. Yes, I don't apply for a job, but I create one. Dulu pernah, sih, walau gagal--dan, sudah tahu kenapa gagalnya, and I won't do the same mistakes anymore. Beberapa bulan ini, saya belajar banyak tentang internet marketing serta hal-hal teknikalnya dan mendapati bahwa ini cocok buat saya. Tipikal pekerjaan yang saya nyaman kerjakan. Berhubungan dengan tulis-menulis juga. Buat kamu yang sedang mengejar beasiswa atau suka traveling, ditunggu ya! Saat ini sedang mempersiapkan websitenya. Yang beasiswa dulu yang dikerjakan (because I met a lot of cool people who are admitted to one of the best universities by scholarship). Kalau pengin ikutan, please let me know. :D

Rencananya, ingin selalu share tentang ini di sini, sih. Biar semangat.

Mengenai penghasilan, itu bakal datang setara dengan usaha kita--jadi, nggak perlu takut. Baca-baca pengalaman mereka yang melakukan ini juga sepertinya sangat menjanjikan--karena mereka sungguh-sungguh.

Pada akhirnya, Allah sudah atur semuanya. Sama sekali nggak boleh meragukan Allah. Harus tetap percaya. :)

Dan, akhirat tetap harus nomor satu.

2. [TETAP] Lanjut studi master di luar negeri lewat scholarship. Masih ingin Saudi Arabia. Tetapi, kali ini, ingin mencoba peluang lain dan berdoa kepada Allah agar mendapat tempat yang terbaik; yang membuat saya bisa mudah menemukan makanan halal, menemukan masjid, pengajian rutin yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist. Allah tahu tempat yang terbaik. Allah pemilik dunia ini.

3. WRITING NEW NOVELS! Ini nih yang harus saya syukuri. Betapa Allah sudah memberikan saya kemampuan untuk menulis dengan baik, kok saya seolah menelantarkannya? Saya nggak boleh menyia-nyiakan ini. Saya akan tetap terus menulis. Dan, saya juga sudah menemukan "sesuatu" yang, insya Allah, dapat membedakan karya saya dengan karya penulis lain. It's gonna be different from my previous novels.

Dan, meskipun saya belum dapat beasiswa itu, saya dapat hal-hal menyenangkan:

1. Skor TOEFL yang sudah mencapai batas requirement untuk mendaftar di sebagian besar scholarship di seluruh dunia, insya Allah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.

2. Saya menemukan ide untuk menciptakan pekerjaan baru, seperti yang saya sudah tulis di atas di nomor satu. Lumayan kan untuk ditulis di CV, hehe. Alhamdulillah. Ini semua terjadi karena kehendak Allah.

3. Volunteerly teaching English at Rumah Bahasa Surabaya. Ketemu teman-teman baru, pengalaman baru, senang banget! Alhamdulillah.

4. Kesehatan, umur panjang, perlindungan, dan banyak lagi. Alhamdulillah.

***

Setelah menulis ini, rasanya lebih lega.

Hari ini, mungkin saya menulis tentang daftar mimpi saya.

Beberapa hari kemudian, atau berbulan-bulan ke depannya..., itu bisa jadi akan tercapai. Dan, postingan ini akan menjadi semacam kenangan yang saya senang untuk baca ulang.

***

Dear Alvi, please change to be a better person. Besok harus bisa mengejar target "itu", ya!

***

=Alvi=

Alvi Syahrin

Developer

A dream-oriented person since 1992. Telah menerbitkan dua novel: Dilema; Tiga Cerita untuk Satu Rasa dan Swiss; Little Snow in Zurich. Tak lama lagi, novel ketiganya, yang berjudul "I Love You; I Just Can't Tell You" akan terbit. Saat ini, selain merampungkan novel keempat, dia juga sedang mempersiapkan proyek-proyek untuk masa depan. Dan, satu hal yang selalu dia genggam erat dalam hidup ini: Akan ada sesuatu yang lebih baik dari sebuah kegagalan. Allah selalu tahu mana yang terbaik. Lagi pula, hidup tak melulu di dunia. Kau bisa menyapanya lewat Twitter, Instagram, dan ask.fm: AlviSyhrn.

12 comments:

  1. @febrie_itapita925April 4, 2015 at 9:02 AM

    isi blog nya bagus..

    ReplyDelete
  2. Semangat, ka. Semoga yang terbaik buat ka alvi. Ditunggu novelnya :)

    ReplyDelete
  3. Ya ampun Kak Alvi, aku terharu bacanya. Bener loh, selain mengejar dunia, akhirat itu lebih penting di atas segala-galanya. Semoga Allah mewujudkan semua impian-impianmu ya.

    Untuk novel selanjutnya, I'm still waiting :))

    ReplyDelete
  4. Hai, Risa dan Dwi, terima kasih sudah membaca, dan terima kasih sudah mau menanti noveku. :")

    ReplyDelete
  5. so do I, up to now :)
    nice words ...

    ReplyDelete
  6. jadi yang kemaren itu gagal ya, Al? Gapapa deh, dengan begini pengalaman kamu kan akan semakin banyak juga. And yes, keep akhirat oriented -uh, saya suka banget frasa ini! :D

    ReplyDelete
  7. Hey, Alvi, aku adalah pengunjung baru blogmu. Sharing yang bagus. Percaya deh, akan ada keberhasilan setalah kegagalan. Itu kalau mau tetap berusaha dan terus berusaha. ��

    ReplyDelete
  8. Salam kenal :)

    Saya juga pernah merasakan hal yang sama, kurang lebih.. state saya sekarang hampir sama seperti anda. Hanya saja soal tulis-menulis, saya belum mendapat kesempatan untuk debut seperti anda. Mungkin itu adalah salah satu kekuatan yang harus anda syukuri sekarang ini :)
    Btw, pernah coba beasiswa LPDP?
    Saya juga tahun kemarin mencoba program beasiswa tersebut, dan gagal... padahal saya sudah diterima oleh kampus yang bersangkutan. Tahun ini saya mencoba lagi, tapi belum keluar pengumumannya. Sama seperti anda, saya juga punya mimpi buat sekolah di luar negeri... tapi belum kesampaian juga. Dan itu impian itu udah ada sejak sekitar 9 tahun yang lalu... waktu saya masih duduk di bangku sekolah.

    Well, sometimes.. what we want isn't the better things, right?
    Siapa tahu akan ada rencana yang lebih baik :)

    Sekarang, saya juga lagi stress, banyak pikiran soal kehidupan selanjutnya.. saya juga susah untuk terbuka soal impian2 saya yang begitu luas di media sosial.. mungkin saya merasakan perasaan yang sedikit banyak ngga beda jauh dari anda...
    tapi mungkin ada baiknya dijalani dengan serius dan sukacita, maka hal-hal baik lainnya pun akan muncul.

    Tetep semangat, ya.

    *maaf jadi sedikit curhat*

    ReplyDelete
  9. Aku juga rada takut buat mengumbar mimpi. Ya alasannya sama kayak kamu. Takut aja kalau sampai jatuh. Apalagi seringnya gitu sih. Nggak diumbar di dunia maya aja, tiap udah punya pengharapan setinggi langit, eh taunya dijatuhin gitu aja. Akhirnya, ya udahlah, let it flow aja. Lakuin apa yang bisa, sisanya let it flow dan pasrah.

    Tapi sekarang, sejak awal tahun ini, sempet kepikiran mau bikin bucket list post juga. Mau niru seorang blogger juga. Kayaknya ngefek deh. Harus dicoba. Hahaha.

    ReplyDelete
  10. Halo mas alvi, salam kenal yaa :) sukses terus sama kegiatan-kegiatannya dan lancar :)

    ReplyDelete
  11. at least you found the silver lining and that's good :)
    and maybe Allah is saving you for something else, something bigger.
    so, just you wait and see

    ReplyDelete