Merdeka dalam Menulis

by 8:38 AM 5 komentar
I''m worrying so much. Terlalu banyak keraguan. Terlalu sering merasa nggak pede sama tulisan sendiri. Selalu merasa jelek. Seringkali bertanya-tanya, "Apakah sebenarnya saya bisa terus menulis?"
Bila ditanya, "Kapan terakhir merasa merdeka saat menulis?"
Saya tidak bisa menjawab. Saya lupa. Rasanya sudah lama sekali saya tidak merasa 'lepas' saat menulis.
Saya nyalakan komputer, buka Microsoft Word, tapi halaman putih bersih dan kursor yang berkedap-kedip itu bikin saya blank. Sesekali saya menulis satu kalimat. Ragu saat hendak meneruskannya. Ketika kalimat-kalimat itu membentuk paragraf, beberapa detik kemudian saya akan menghapusnya. Pikiran-pikiran mengenai komentar buruk bersemayam di kepala saya.
Tapi, saya ingin menulis. Banyak kalimat yang ingin saya luapkan. Banyak hal yang ingin saya bagi.
Keinginan menulis saya begitu kuat. Saya ingin tetap menulis. Jadi, tadi malam, saya mencoba menulis.
Lupakan komputer, katakan selamat tinggal pada keyboard, karena saya tidak akan menggunakannya malam itu.
Saya duduk di atas tempat tidur. Mengumpulkan kertas-kertas A4 bekas yang masih menyediakan halaman kosong di baliknya. Saya ambil pensil yang sudah lama tak diraut. Ujungnya begitu tumpul.
Lalu, saya menulis.
Satu kalimat.
Ini mungkin terdengar berlebihan, tapi saya bahagia. Setiap kali saya bahagia, selalu ada perasaan meluap-luap dari dalam hati saya. Lalu, entah kenapa, jika sedang bahagia, saya suka berjalan. Ya, berjalan tidak jelas. Mengelilingi seisi rumah seolah-olah ada yang saya cari. Dan, itulah yang saya lakukan saat itu.
Itu baru satu kalimat.
Lalu, saya lanjut menulis. Satu kalimat, dua kalimat, tiga kalimat--satu paragraf, dua paragraf.
I've never been so happy like this, when I'm writing. I really do.
Saya menulis tanpa tekanan. Saya menulis seolah sedang menonton film yang saya ciptakan sendiri dalam otak saya. Tokoh-tokoh saya begitu dekat. Dan, saya senang menuliskan kisah mereka.
Saya menulis berlembar-lembar. Sampai Bab 2 selesai--saya sedang menulis naskah baru lagi. Benar-benar selesai saat itu. Sekitar pukul satu.
Saya tidak tahu apakah tulisan tersebut bagus atau jelek. Yang jelas, saya merasa puas. Saya merasa merdeka ketika menulis. Dan, inilah yang saya nanti-nantikan. Inilah yang disebut menulis.
Alhamdulillah.
Sungguh, semua ini terjadi atas kehendak Allah. :')
Dan, jika kamu merasakan hal yang sama; sering nggak pede dengan tulisan sendiri. Mungkin kamu perlu banyak membaca. Atau mungkin kamu hanya perlu ganti media. :)
Oya, hari Jumat. Jangan lupa baca surat Al-Kahfi, ya. :)
-Alvi Syahrin-

Alvi Syahrin

Developer

A dream-oriented person since 1992. Telah menerbitkan dua novel: Dilema; Tiga Cerita untuk Satu Rasa dan Swiss; Little Snow in Zurich. Tak lama lagi, novel ketiganya, yang berjudul "I Love You; I Just Can't Tell You" akan terbit. Saat ini, selain merampungkan novel keempat, dia juga sedang mempersiapkan proyek-proyek untuk masa depan. Dan, satu hal yang selalu dia genggam erat dalam hidup ini: Akan ada sesuatu yang lebih baik dari sebuah kegagalan. Allah selalu tahu mana yang terbaik. Lagi pula, hidup tak melulu di dunia. Kau bisa menyapanya lewat Twitter, Instagram, dan ask.fm: AlviSyhrn.

5 comments:

  1. ganti media nulisnya ga di word, nulis manual! ahahaha

    ReplyDelete
  2. pernah juga, merasa gak pede menulis karena pernah mendapat komentar yang kurang menyenangkan. Tapi yah, ternyata kesenangan menulis berhasil mengalahkan semua itu :)
    Keren masih suka coret-coret di kertas. Saya sekarang, jika tidak kepepet, rasanya makin canggung nulis manual. Dan tulisan tangan pun makin jelek. Hehe

    ReplyDelete
  3. Tetap semangat aja :)
    Selamat Iedul Adha dan selamat liburan :)

    ReplyDelete
  4. Hai... salam kenal alvi. Saya juga suka menulis cerita. Baru-baru ini saya memutuskan menulis di wattpat. Saya nggak pede sama tlsan saya. Tapi saya memberanikan diri untuk trus nulis. Cma ya kdg sama. Rasanya g bisa nulis apa2 nggak ada ide. Jadi saya coba tidak stress dengan ntn film2 atau bahkan membaca novel lain. Untungnya ide itu datang n akhirnya saya bisa menyelesaikan bab 6 cerita saya. Bagi yang berminat mau baca wattpad saya berikut linknya http://w.tt/1AIsQsf semoga bisa dinikmati. Jgn lupa vote dan comment. ^^,

    ReplyDelete