Friends

by 8:14 AM 4 komentar
Saya terbiasa sendirian. Hanya saya,dan pikiran-pikiran saya. Saya tidak pernah merasakan 'ketidakbiasaan' dalam kesendirian, malah seringkali saya merasa, seperti aman, atau nyaman, semacamnya.

Lalu, kemarin, Ayah saya bertanya, yang kurang-lebih begini, "Kok kamu nggak pernah kelihatan punya teman? Jangan terlalu banyak habiskan waktu sendirian, bertemanlah."

Ya, semenjak lulus kuliah, saya memang tidak pernah berteman dengan siapa-siapa lagi, dan saya merasa baik-baik saja saat itu.

Namun, semalam, saya membenarkan kata-kata Ayah saya.

Saya mendadak kesepian tadi malam. Benar-benar merasa kesepian, sendirian, tidak punya teman. Saat ini, teman saya hanyalah teman-teman dunia maya, yang belum pernah--namun, ingin sekali--saya temui di dunia nyata. Tapi, salah saya juga sih, seringkali saya menolak ajakan teman (di dunia nyata)--tentu, karena suatu pertimbangan.

Tapi, tetap saja saya sedih.

Hahaha, saya tidak menyangka bakal merasakan galau-galau semacam ini.

Namun, Alhamdulillah, Allah selalu membuat saya ingat bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan bukan? Penjara bagi orang-orang mukmin, dan saya sedang merasakan 'penjara' itu, dan saya pun berharap bisa termasuk orang-orang mukmin.

Saya berdoa dan berdoa untuk diberi kekuatan, dipertemukan dengan teman-teman baik, dan....

TADI,

sehabis maghrib, saya hendak pulang dari masjid, lalu saya berpapasan dengan kawan baru--yang saya kenali dari remaja masjid. Kami berpapasan, saling sapa, bersalaman, bertanya kabar, berbincang beberapa detik.

Kau tahu, sapaan "halo", berjabat tangan dan saling tersenyum, obrolan kecil; bagimu, itu mungkin hanyalah hal-hal kecil, tapi bagi saya, itu sangat, sangat berarti.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Sepulangnya, saya bahagia sekali bahwa Allah tidak pernah membiarkan saya kesepian. Bagaimana pun saya berkata saya adalah seorang introvert, saya tetap membutuhkan teman. Alhamdulillah, saya sangat, sangat bersyukur karena bisa berinteraksi sebagaimana manusia kebanyakan. Alhamdulillah.

Lalu, masih tadi,

sehabis isya, saya hendak pulang. Saat sedang berjalan menuju pintu keluar, seseorang menepuk pundak saya, menyalami saya, bertanya, "Mas, nggak ikut rapat?"

"Eh, ada rapat?"

Saya tidak tahu kalau ada rapat. Belum dibilang. Ternyata, saya sudah mau dibilang kemarin, tapi saya selalu pulang terlalu cepat, jadi ta'mir masjid tidak bertemu saya.

Satu hal yang saya sukai dari rapat adalah berkumpul dengan orang-orang baru, yang insya Allah, baik-baik. Ada beberapa yang seumuran dengan saya, jadi saya punya teman yang bisa diajak mengobrol. Jadilah, tadi, kami banyak sekali mengobrol. Hal-hal kecil yang mungkin tidak penting, tapi bagi saya yang senantiasa sendirian, ini sangat menyenangkan. It's always been good to talk with friends, and I can't describe how good it is. Alhamdulillah.

Saya sangat, sangat bersyukur kepada Allah karena Allah selalu mencukupkan saya. Selalu. Dan sedikit-banyak, itu membuat saya merasa sungkan, malu; atas apa yang telah saya perbuat.

Alhamdulillah. Allah selalu menepati janji-Nya. Selalu. Dan, jika kita senantiasa mensyukuri apa yang Allah beri, Allah akan memberi yang lebih besar, lebih banyak.

Buatmu, ini mungkin hanya hal biasa. Buatku, ini luar biasa.

Alhamdulillah.

-Alvi Syahrin-

Alvi Syahrin

Developer

A dream-oriented person since 1992. Telah menerbitkan dua novel: Dilema; Tiga Cerita untuk Satu Rasa dan Swiss; Little Snow in Zurich. Tak lama lagi, novel ketiganya, yang berjudul "I Love You; I Just Can't Tell You" akan terbit. Saat ini, selain merampungkan novel keempat, dia juga sedang mempersiapkan proyek-proyek untuk masa depan. Dan, satu hal yang selalu dia genggam erat dalam hidup ini: Akan ada sesuatu yang lebih baik dari sebuah kegagalan. Allah selalu tahu mana yang terbaik. Lagi pula, hidup tak melulu di dunia. Kau bisa menyapanya lewat Twitter, Instagram, dan ask.fm: AlviSyhrn.

4 comments:

  1. Wah, baca tulisan ini, ngerasa jadi ada temen juga ^.^

    ReplyDelete
  2. Benar sekali... Aku juga pernah merasakan hal yang sama. Memang introvert itu identik dengan penyendiri, tapi adakalanya mereka juga bisa merasakan kesepian. Dan biasanya kalau merasa kesepian, aku suka kirim2 SMS. Hahahha

    ReplyDelete
  3. Saya introvert, tapi banyak teman... Mungkin krn saya introvert yang cerewet.. #lho :D

    ReplyDelete